Perubahan nilai profesionlisme guru dulu dengan sekarang agaknya sungguh memprihatinkan...guru dulu mengabdikan diri namun sekarang bekerja. Relevankah sebutan Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa bagi guru sekarang? subkhanallah.... >>>>
Photobucket

Kamis, 01 Mei 2008

KOSGORO 1957 MENGADAKAN DIKLAT


STKIP Pasuruan bekerja sama dengan Badan Pengembangan Pendidikan Kosgoro 1957 (BPPK) Propinsi Jawa Timur Surabaya mengadakan diklat regional. Tema yang diangkat adalah “Penggunaan teknologi dalam Meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia”. Bertempat di Aula STKIP Pasuruan pada hari kamis 2 mei 2008 pada pukul 08.00 wib hingga pukul 16.30 wib.
Diklat dibuka oleh ketua BPPK-57 Jawa Timur Ali Akhsan Musthofa. Diklat diikuti lebih dari 250 peserta guru-guru SD/MI, SMP/MTs, SMU/MA maupun SMK sekabupaten Pasuruan. Acara diisi dengan beberapa season diantaranya season pertama Dr. Siti Mujanah dari FPPM ( Forum Perempuan Peduli Masyarakat ). Dia menyampaikan meteri tentang PKDRT ( Pengurangan Kekerasan dalam rumah Tangga). Kekerasan ini semakin meningkat hingga tahun 2004.
Season kedua oleh DR. Sulton, MPd dari UIN Malang. Dia membicarakan tentang Penggunaan Teknologi Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia. Selanjutnya pada season ketiga dibawakan oleh Henry.SKom dari UIN Malang yang menjelaskan tentang penggunaan teknologi. Dia juga menyampaikan mengapa pendidikan kita selalu kalah dengan negara-negara tetangga? Hal ini dikarenakan cakupan materinya sangat sulitdan padat. Selanjutnya pada season terakhir disampaikan oleh Zainal Abidin, MPd yang menjabat sebagai Kepala laboratorium di UIN Malang. Sebagai moderatornya adalah Arianto,MPd pengawas pendidikan dari Jawa Timur.
Diklat ini diharapkan agar setiap guru mampu menggunakan media teknologi dalam pembelajaran di kelas yang akhirnya dapat menghasilkan manusia cerdas.




0 komentar: